Bagaimana siklus udara dan gas buang di PLTU??

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Assalamu'alaikum Wr. Wb,
Pada postingan kali ini, saya akan menshare pengetahuan saya tentang siklus udara dan gas buang yang terdapat pada PLTU. Semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat untuk kita semua, khususnya buat saya sendiri. Amiiiin....

PLTU umumnya menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama dan solar sebagai penyala mula. Udara bersih diperlukan untuk terjadinya pembakaran. Proses masuknya  dan keluarnya gas hasil pembakaran biasanya dilakukan tahap demi tahap sesuai dengan bahan bakar yang digunakan. Silahkan disimak ya....

1. Tahap awal(Bahan Bakar solar(hsd,mfo))
Siklus bahan bakar untuk tahap ini dituliskan sebagai berikut:

FD Fan --> Secondary air heater --> Boiler --> Secondary air heater --> Precipitator --> ID Fan --> Stack/Cerobong

Penjelasan:
         Udara bersih dihisap oleh FD Fan(Force Draft fan) menuju ke boiler. Sebelum masuk ke boiler, udara pembakaran ini dipanaskan oleh secondary air heater. Sumber panas secondary air heater berasal dari pemanfaatan panas dari gas buang. Tujuannya adalah agar udara yang masuk ke ruang bakar memiliki temperatur mendekati titik nyala dari Solar. Bersamaan dengan udara yang masuk ke boiler, bahan bakar diinjeksikan ke dalam boiler. Didalam boiler terdapat ignitor sebagai pemicu pembakaran. Pada tahap ini lah dikatakan sebagai tahap pembakaran mula. Panas yang dihasilkan dari pembakaran solar digunakan untuk memanaskan wall tube, superheater I & II, Reheater dan Ekonomiser.

Gambar Boiler 

        Setelah itu gas buang akan dialirkan menuju secondary air heater untuk diambil panasnya(Panas ini lah yang dimanfaatkan air heater untuk memanaskan udara yang masuk ke ruang bakar. Gas buang menuju ke stack setelah melewati secondary air heater dihisap oleh ID fan(Induce draft fan). Sebelum dibuang ke stack, gas buang akan melewati precipitator. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan debu/partikel berbahaya yang terdapat pada gas buang akibat pembakaran batubara. Gas buang yang telah melewati precipitator sudah seharusnya tidak mengandung kotoran yang berbahaya bagi manusia.
       Suhu gas buang yang dibuang oleh stack minimal harus memiliki suhu 120 oC. Hal ini bertujuan untuk mencegah agar sulfur tidak terkondensasi di udara bebas maupun di stack.
       Hal yang saya jelaskan merupakan siklus udara tahap awal yang menggunakan solar. Penggunaan solar akan dihentikan dan digantikan oleh batubara apabila pembangkit tersebut telah mampu memproduksi listriknya dengan persentase dari kapasitasnya yang telah ditentukan. Selanjutnya, saya akan menjelaskan tentang siklus udara tahap kedua.

2. Tahap lanjut(Bahan Bakar batubara)
Siklus bahan bakar untuk tahap ini dituliskan sebagai berikut:

PA Fan --> Primary air heater -->Pulverizer--> Boiler --> Primary air heater --> Precipitator --> ID Fan --> Stack/Cerobong

Siklus udara pada tahap lanjutan ini, sebenarnya hampir sama dengan siklus udara yang telah dijelaskan sebelumnya. Fungsi Primary air heater hampir sama dengan Secondary heater. Hanya saja, udara setelah melewati PA heater, udara dimasukkan ke Pulverizer untuk mendorong batubara menuju ke boiler. Pulverizer merupakan alat yang berguna untuk menghancurkan batubara sehingga menjadi serbuk halus. Nah angin dari PA heater ini lah yang digunakan untuk mendorong batubara menuju boiler. Udara yang telah dihembuskan oleh PA fan digunakan untuk pembakaran di boiler dengan bahan bakar batubara.

Semoga membantu!

Komentar

Postingan Populer