Fungsi APH/Air Preheater di PLTU
Assalamu'alaikum wr wb
Saya akan mencoba menshare ilmu saya tentang air heater di PLTU
Saya akan mencoba menshare ilmu saya tentang air heater di PLTU
A. Pengertian APH
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pada pembangkit listrik adalah memanaskan udara masukan boiler. Pemanasan dengan memanfaatkan energi gas buang. Ketika udara dipanaskan, bahan bakar yang dibutuhkan lebih hemat untuk menghasilkan temperatur tinggi pada ruang bakar. Hal tersebut adalah bentuk efisiensi pada pembangkit. Pada aplikasinya sumber panas adalah gas buang dan air preheater sebagai fasilitas yang menyerap panas dan melepaskan panas ke udara inlet. Proses ini dapat meningkatkan edisiensi boiler 5%-10%. Air Preheater umumnya terletak dibelakang boiler seperti pada Gambar 1. Pada pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, APH mendapatkan gas buang dari economizer dan udara inlet dari Forced Draft Fan. Komponen Selective Catalytic Reduction (SCR) sistem berfungsi untuk mengurangi kandungan emisi NOx. Komponen ini tidak selalu ada dalam sistem pembangkit lisitrik berbahan bakar batu bara, tergantung dari kebijakan pemerintah masing-masing Negara.
Air
heater atau APH merupakan peralatan yang berfungsi untuk memanaskan udara
pembakaran yang akan masuk ke boiler dengan cara mengambil panas dari
gas buang. Air Heater bekerja dengan cara memutar bilah bilah
kipas/sheet element(mirip kipas) yang terbuat dari logam lalu panas dari gas buang
diambil. Secara otomatis bilah bilah kipas / sheet element ini akan menjadi panas dan
memanaskan udara yang masuk ke boiler. Jadi sebenarnya air heater dibagi
dua saluran yaitu saluran gas buang dari boiler menuju stack dan
saluran lainnya dari udara bebas menuju boiler dimana putarannya
dihasilkan dari motor penggerak. Namun udara yang keluar dari air
heater yang menuju stack tidak boleh kurang dari 120 oC. Hal ini
dikarenakan gas buang yang dikeluarkan stack minimal 120 oC. Tujuannya
adalah agar Sulfur tidak terkondensasi.
B. Klasifikasi APH
Klasifikasi APH berdasarkan sumber panas ada dua yaitu recuperative dan regenerative, penjelasannya sebagai berikut :
1. Recuperative
Pada
tiper recuperative, panas ditransfer secara terus menerus dan secara langsung
sepanjang lintasan alat penukar kalor. Permukaan pindah panas terpisah antara
fluida panas dan fluida dingin, umumnya fluida panas melalui tube dan fluida
dingin melalui fin. Contoh bentuk sederhananya seperti radiator dan tubular
heat exchanger.
Keuntungan tipe ini adalah kebocorannya kecil karena adanya
proses ekspansi pada saat pemanasangan tube ke tubesheet dan adanya seal pada
sisi luar tube. Beberapa pembangkit listrik masih menggunakan tipe ini (primary
air pre heater) dalam bentuk tubular heat exchanger. Pada tipe ini, gas buang
mengalir melalui tube dan melepaskan panasnya yang diserap oleh udara yang
mengalir diantara baffle dan tube. Gambar berikut merupakan skema sistem APH tipe
recuperative.
APH tipe Recuperative
2. Regenerative
Permukaan
perpindahan panas umumnya berbentuk matrik. Ada rotor yang memutar core dengan
kecepatan putar antara 1-3 rpm melewati permukaan flue gas (fluida panas) dan
udara (fluida dingin) secara kontinue. Permukaan perpindahan panas terbuat dari
metal dengan profil tertentu. Ketika gas buang melalui permukaan pindah panas
(basket), energi termal disimpan pada dinding profil. Ketika udara melalui
basket yang sama, dinding profil melepaskan energi termal ke udara, sehingga
temperaturnya meningkat. Dengan demikian
prinsip perpindahan panas pada rotating air pre heating adalah tipe
regeneratif yaitu panas tidak ditransfer terus menerus melalui dinding profil,
tetapi disimpan dan dilepaskan oleh dinding profil.
APH tipe Regeneratif
Gas buang dan udara yang beroperasi pada
perbeaan temperatur yang signifikan, sering menyebabkan kebocoran, karena itu dipasang seal. Basket compartment
adalah komponen yang tersusun dari dinding profil yang berfungsi sebagai media
menyerap dan melapas panas. Soot blower adalah komponen yang umumnya terpasang
di saluran gas buang, berfungsi untuk menyemprotkan superheated steam atau
udara kering melalui nozel ke permukaan panas untuk membersihkan debu dan
residu yang menempel. Gas buang bertemperatur tinggi mengalir dari atas dan
udara mengalir dari bawah. Pada aliran seperti ini, bagian hot end di atas dan
bagian cold end di bawah. Ketika gas buang mengalir dari atas ke bawah
melepaskan panasnya yang diserap oleh dinding profik sehingga pada bagian atas
temperatur dinding profil akan lebih tinggi dibandingkan bagian bawah. Saat
udara mengalir dari bawah ke atas, maka dinding profil akan melepaskan panas,
sehingga temperatur udara terus meningkat, dimana temperatur tinggi pada bagian
atas. Fenomena aliran dan perpindahan panas ini menyebabkan pada bagian atas
merupakan hot end sedangkan bagian bawah merupakan bagian cold end. Gambar 4.
Merupakan CAD Model Vertikal APH regenerative.
Udara dan gas buang beroperasi pada
perbedaan temperatur yang cukup signifikan. Gas buang mengalir dengan tekanan
lebih rendah namun memiliki temperatur tinggi, menyebabkan deformasi pada
basket. Saat dilalui oleh udara bertekanan lebih tinggi, maka kebocoran utama
terjadi, karena itu dipasang radial seal. Namun demikian saat radial seal
berada di bawah sektor plate sering terbentuk celah. Gambar 5. Menunjukkan
pembesaran radial seal.
C. Regeneratif Heating surface
Regeneratif heating surface akan disebut dinding profil/elemen pemanas. Elemen pemanas ini digunakan sebagai penyimpan panas yang berasal dari boiler. Dinding profil adalah elemen panas yang digunakan oleh air
preheater. Bahan dinding profil adalah metal dengan geometri
tertentu. Terdapat tiga jenis profil yaitu flat, corrugated, dan undulated.
Dinding profil dapat terdiri dari beberapa profil tergantung kebutuhan desain.
Gambar berikut menunjukkan beberapa tipe dinding profil.
DU (Double
Undulated)
Cocok untuk gas buang yang lebih erosif
dan foulling tinggi. Contoh : pada posisi cold end karena :
a. Aliran menjadi
kurang turbulen sehingga mengurangi erosi
b. Lebih mudah dibersihkan oleh soot
blowing.
Lebih
dalam dibandingkan DU dan memiliki pressure drop yang lebih tinggi dengan
efektivitas perpindahan kalor yang sama serta mudah dibersihkan.
NP (Notched
Plate)
Profil
paling sederhana namun memiliki efektivitas perpindahan panas rendah, sehingga
jarang digunakan
FNC (Flat Notched Crossed)
Kinerja perpindahan panas baik.
Pressure drop paling rendah diantara tipe lainnya.
Ada beberapa permasalahan yang biasa dijumpai pada tipe aph regeneratif seperti fouling, korosi, Kebocoran dan blockage. Kerusakan ini ditunjukkan pada gambar berikut
Perbandingan elemen APH yang rusa
Elemen pemanas yang tersumbat
Elemen pemanas yang tersumbat
semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar