Mengenal 3D scanner dalam kegiatan scanning untuk kebutuhan Reverse Engineering
Perkembangan Teknologi peralatan 3D
scanner
Peralatan 3D
scanner berfungsi untuk mengumpulkan data permukaan suatu objek berupa bentuk
ataupun kontur yang dapat digunakan untuk merekonstruksi ulang model 3D dalam
bentuk data digital (3D modelling). Data yang dikumpulkan dalam bentuk data
digital 3D memiliki banyak kegunaan seperti pada industri hiburan;produksi film
dan video games.
Ada banyak teknologi 3D scanner
yang sudah dikembangkan di masa sekarang. Masing masing teknologi memiliki
keterbatasan, kelebihan dan biaya yang harus dikeluarkan. Salah satu contoh
teknologi 3D scanner, untuk peralatan yang berbasis teknologi optic memiliki
kendala ketika harus menscan benda yang berkilau ataupun benda yang transparan.
Proses
pengumpulan data memiliki cukup banyak kegunaan dan aplikasinya. Penggunaan
teknologi ini digunakan secara luas seperti industri hiburan untuk memproduksi
film ataupun video game, desain industri, Reverse engineering dan prototyping,
Quality Control dan dokumentasi.
Jenis jenis teknologi peralatan
3D scanner
Scanner
3D dapat dibedakan dari proses kerjanya menjadi 2 jenis, yaitu scanner 3D
contact dan non-contact.
a) Contact 3D Scanner
Cara kerja 3D Scanner type contact yaitu mengumpulkan
data dari permukaan objek dengan cara melakukan contact langsung. Salah satu contohnya adalah Coordinate
Measuring Machine (CMM). Teknologi ini banyak digunakan di manufacturing,
dengan keunggulan utama pada hasil pengukuran yang presisi. Kerugiannya terletak pada diperlukannya
kontak langsung antara probe CMM dengan objek
yang di-scan. Pada proses ini, dapat mengakibatkan objek mengalami sedikit
perubahan bentuk pada benda yang lunak atau bahkan merusaknya. Inilah yang
menyebabkannya tidak ideal untuk digunakan pada objek yang mudah rusak dan
sangat berharga, seperti sebuah peninggalan bersejarah atau benda seni. Contoh
lain adalah seperti yang digunakan pada industri CGI (Computer generated
imagery).
b) Non-Contact Scanner 3D
Non contact scanner 3D adalah
salah satu metode 3D scanner yang paling banyak macamnya. Metode
ini tidak membutuhkan kontak fisik dengan objek yang di-scan. Active scanner
memancarkan sinar ataupun radiasi lain yang akan mendeteksi permukaan objek.
Emisi yang dipancarkan bisa berupa cahaya, ultrasound, atau pun sinar x.
Berikut ini merupakan metode-metode yang digunakan pada non-contact active 3D
scanner:
Ø Time-of-light
à menggunakan laser untuk
memindai objek dengan memperhitungkan waktu yang ditempuh cahaya laser
hingga pantulan diterima.
Ø Triangulation
à menggunakan laser,
memperhitungkan jarak lokasi jatuhnya titik laser pada permukaan benda.
Ø Conoscopic
Holography à menggunakan laser,sinar
pantul melalui jalur yang sama dengan sinar dipancarkan dan diterima oleh
conoscopic crystal.
Ø Structured
light à menggunakan sinar yang
diproyeksikan dengan pola tertentu ke objek yang dipindai.
Ø Modulated
light à menggunakan pancaran sinar
secara continue dengan amplitude yang berubah-ubah dalam pola gelombang
sinusosial.
Prinsip Kerja 3D scanner
Scanner 3D adalah sebuah perangkat yang mampu menganalisis sebuah objek
(3D) dan mengumpulkan data yang dimungkinkan untuk disusun menjadi sebuah model
tiga dimensi. Perbedaan utama dengan scanner 3D dengan scanner biasa adalah pada kemampuannya menghasilkan image 3D dengan format data berupa data point cloud geometris, atau sebuah kumpulan titik dalam koordinat tiga dimensi dari permukaan objek.
Prinsip kerja Sonar
Prinsip kerja 3D Laser Scanner ( Non contact 3D scanner) memanfaatkan
sinar laser yang ditembakkan ke arah obyek, untuk kemudian pantulan sinar laser
tersebut ditangkap kembali oleh alat Laser Scanner dan direkam ke dalam
perangkat komputer (laptop) yang telah dilengkapi software khusus. Konsep ini
mirip dengan prinsip kerja sonar, bedanya sonar menembakkan gelombang suara
alih-alih sinar laser. Laser yang ditembakkan tidaklah kontinyu, melainkan
titik per titik (maka dari itu hasilnya pun berupa titik – point cloud), namun
dengan kecepatan yang cukup tinggi, bervariasi antara ratusan hingga ribuan
titik bisa direkam dalam satu detik, tergantung dari jenis dan merk alat 3d
Laser Scanner yang digunakan.
Data
point cloud (kiri)dan mesh (kanan)
Data yang terkumpul berupa point cloud ini, biasanya tidak langsung digunakan, tetapi akan diconvert menjadi objek polygonal 3D dengan menggunakan aplikasi
software 3D CAD. Proses
converting ini disebut reconstruction. Pada
proses ini, semua data titik point clouds akan saling
dihubungkan hingga menjadi sebuah permukaan.
Contoh Pemodelan benda dengan menggunakan 3D scanner
Semoga bermanfaat yaa....
Komentar
Posting Komentar